Berita Ahlus Sunnah Di Negeri Yaman (6 Safar - 12 Safar 1433)
Ahad, 7 Safar 1433 (1 Januari 2012)
Dari Bumi Wailah, Jihad Kabilah Ahlus Sunnah
Husain Al-Ahmar datang ke Wailah, dan syarat yang diajukan Mujahidin Wailah-semoga Allah meninggikan kedudukannya-
Terdengar berita kedatangan Husain Al-Ahmar ke Wailah maka orang-orang Syiah hendak melakukan apa yang mereka dulu lakukan di Dammaj, ketika mendengar tim Mediator akan datang, mereka menembakkan senjata mereka dengan gencar untuk menakut-nakuti Ahlu Sunnah. Sebelum kedatangan tim Mediator, orang-orang rofidhoh melakukan serangan kepada Mujahidin, ini yang menunjukkan kebodohon mereka, akan tetapi Mujahidin memberikan pelajaran kepada mereka dengan pelajaran yang tidak akan pernah mereka lupakan sehingga mereka mengalami kerugian yang cukup besar, dengan karunia Allah.
Kemarin pagi Husain Al-Ahmar datang dengan orang-orang yang menyertainya dan diterima sebagai tamu yang terhormat dan dimuliakan serta mendapatkan kebaikan yang banyak, dan Mujahidin, semuanya sepakat dengan satu pernyataan serta meminta kepada Husain Al-Ahmar agar pesan ini disampaikan kepada Rafidhah, baru bisa dimulai pembicaraan dengan mereka, ini pesan mereka :
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على رسول الله وآله وصحبه أجمعين
Jawaban kami kepada orang yang datang kepada kami, juga karena sebab inilah mereka datang : apabila Hutsy menginginkan menjadi warga Negara biasa sebagaimana warga yang lainnya di seluruh propinsi yang ada di Yaman, maka kami siap untuk berunding dan hidup berdampingan secara damai dengan mereka.
Peristiwa-peristiwa Aneh Yang Terjadi Pada Mujahidin di Bumi Wailah.
بسم الله الرحمن الرحيم
Syaikh Al-Mubarok, Abu Abdullah, Muhammad Bajamal menceritakan kepadaku (beliau sekarang berada di medan perang Wailah, berjaga-jaga bersama-sama Mujahidin disana) peristiwa aneh yang terjadi disana, aku akan sampaikan dua peristiwa yang berkesan, didalamnya terdapat pelajaran yang agung :
- Pada salah satu pertempuran dengan Rafidhah, dua orang Mujahidin telah terluka, salah satunya terluka di perutnya, yang lainnya terkena di pahanya, ketika ikhwah yang lainnya hendak mengobatinya, mereka memulainya dari yang terluka di pahanya akan tetapi saudara kita ini menolak bahkan bersumpah agar ikhwah mendahulukan yang terluka di perutnya, dia mengira bahwa saudaranya tersebut lebih membutuhkan untuk disegerakan pengobatannya dari dirinya, padahal keduanya sama-sama terluka dengan luka yang berbahaya!!
- Pada suatu hari terjadi pertempuran dengan Rafidhah, maka datanglah Mujahidin ke garis belakang untuk meminta bantuan personil sebanyak 20 orang, maka melopatlah lebih dari 30 orang pemberani, semua menyatakan siap sebagai regu penolong, dan semuanya mengatakan: aku yang lebih dulu dibandingkan yang lainnya !! Tidak mau mengalah dalam kebaikan !!
Subhanallah, suatu peristiwa yang agung ! Membuat gembira Ahlus Sunnah dan sebaliknya menjadikan gentar orang-orang musyrik dan ahlul Bid’ah !! Dan peristiwa-peristiwa lainnya sangat banyak sekali, ini menunjukkan peneguhan, penjagaan dan taufiq Allah kepada Mujahidin, segala puji hanya milik Allah, yang awal dan yang akhir !
Sabtu, 6 Safar 1433 (31 Desember 2011)
Hari telah berganti, keadaannya-pun masih sebagaimana hari sebelumnya, para pelajar masih selalu waspada dari penghianatan Hutsy dan selalu dalam keadaan bersiap-siaga menghadapi segala kemungkinan, walhamdulillah. Tim Mediator telah memaksa turun Hutsy dari Gunung Al-Ahrasy dan Al-Hamimah setelah itu menghancurkan tenda-tenda mereka dari wilayah Qahrat Ad-Zaib.
Sebenarnya tim Mediator telah bekerja keras dan ini sesuatu yang patut disyukuri, semua ini dipatuhi orang-orang rofidhoh karena mereka menginginkan untuk menghentikan perang di Wailah dan dengan kepatuhan ini, mereka berharap untuk mendapatkan jalan keluar dari medan perang di Wailah yang telah menjadi duri di kerongkongan mereka ! dan Syaikh Yahya-semoga Allah menjaganya– bijaksana dalam sikap dan keputusannya. Kami kabarkan kepada ikhwah dengan berita gembira bahwa mereka tidak akan mendengar kecuali kebaikan.
Adapun medan perang Wailah akan terus maju dan tidak akan berhenti sehingga medan perang Wailah menjadi penyejuk mata bagi Ahlu Sunnah dan yang telah menggerakkan manusia dari mana saja, datang untuk menghancurkan para penghina Sahabat Nabinya, orang-orang yang merendahkan kehormatan Nabi juga para pembunuh wanita dan anak-anak. Insya Allah medan perang Wailah tidak akan berhenti kecuali kalau sudah sampai di Dammaj !
—
Penyusun: Ustadz Abu Sa’ad M.Nur Huda, MA.
Artikel Muslim.Or.Id
🔍 Al Hadi Asmaul Husna, Roudhoh, Bukti Kebesaran Alloh, Arti Amar Ma`ruf Nahi Munkar
Artikel asli: https://muslim.or.id/7983-berita-ahlus-sunnah-di-negeri-yaman-6-safar-12-safar-1433.html